Futsal: Sebuah Cara Paling Ampuh Melupakan Utang

Foto: Fachry Zella Devandra / Unsplash

“Woooy, oper bolanya!!!”

Saya mengontrolnya, melihat sejenak kawan yang tak terjaga di tiang jauh lalu memberikan passing cuek. Tak lama bola kembali dioper kepada saya, tanpa mengontrolnya lagi, saya langsung menendang ke arah gawang berukurukan 3 x 2 meter itu. Goooolll!!! Teriakan seluruh kawan menggema. Tak ada raut wajah kesedihan, hanya ada senang.

Di kota yang populasi manusianya semakin beragam seperti Bandung, tempat yang saya tinggali, tekanan hidup begitu menganga di depan mata. Kesampingkan dahulu masalah-masalah pelik seperti pertanyaan kapan nikah? Mau sampai kapan jomblo? Atau, baju baru dengan model seperti apa yang cocok untuk dibeli untuk lebaran nanti?

Wahai sidang pembaca, ada yang jauh lebih penting dari itu semua: TAGIHAN UTANG.

Tak ada cara lain, hanya dengan melakukan apa yang kamu sukai kamu akan sedikit menghiraukan segala permasalahan yang melanda. Dari masalah remeh-temeh, sampai masalah yang bisa membuat dunia seolah tak berpihak. Tentu ada berbagai cara yang bisa membuatmu melupakan semua permasalahan itu. Tidur adalah cara paling mujarab, walaupun saat bangun kita akan kembali mengingat utang-utang itu. Tapi, menurut saya masih ada cara lain selain tidur yang (mungkin) lebih berfaedah, yaitu…. Futsal!

Waah, dibanding tidur, futsal terlalu segmentif dong. Hmm… Siapa bilang?

Futsal tak hanya dilakukan oleh laki-laki, perempuan pun kini kerap kali bermain futsal. Tak mau kalah dengan laki-laki, Liga Futsal Perempuan bertajuk Women Futsal Profesional setiap tahun rutin diselenggarakan. Coba ketik di mesin pencari google dengan keyword Citra Adisti, kamu akan melihat berbagai ulasan tentang sosok perempuan berparas manis yang berprofesi sebagai pemain futsal tersebut.

Siapa sangka, bermain futsal merupakan cara sederhana untuk melupakan utang. Walaupun –sama seperti tidur–utang tersebut hanya bisa dilupakan sekitar satu atau dua jam saja.

Namun, setidaknya ada waktu di mana kita terbebas dari pikiran tentang utang. Ini terbukti loh. Tak percaya? Lihatlah wajah atau gestur orang-orang yang sedang bermain futsal. Mereka seolah lupa kalau utang yang mereka miliki harus dibayar secepatnya. Bahwa besok, para penagih utang itu akan mengetuk pintu rumah di jam-jam yang tidak bisa diprediksi.

Orang boleh saja njelimet dengan berbagai macam beban pikiran yang menghantam. Tapi percayalah, itu semua akan sirna ketika mereka berada di lapangan futsal. Tanpa beban, para pemilik utang yang bejibun itu akan terbahak-bahak melihat seorang kawan terpeleset menginjak bola, atau berteriak seenak jidat saat tak dapat operan bola. Berlaga seperti legenda futsal dunia bernama Falcao. Kapan lagi coba?

Secara katarsis mereka meluapkannya di lapang berukuran panjang 30 meter dan lebar 20 meter itu. Berteriak, ngomong kasar, memarahi kawan sendiri, sampai ekspresi yang tidak terbayangkan sebelumnya. Hal yang tidak akan terjadi jika mereka sedang didatangi oleh debt collector berparas galak.

Secara umum olahraga (futsal) memang bermanfaat untuk mengurangi stres. Tekanan pekerjaan yang begitu berat, deadline yang menghantui setiap saat, serta pikiran tentang target-target yang belum terpenuhi berpotensi menghadirkan stres. Jika sudah begini, tak hanya debt collector, penyakit seperti stroke dan penyakit jantung juga berpotensi datang. Wihh, utang belum terbayar, penyakit mahal udah mulai mengintai.

Padahal sebenarnya, dengan futsal, kita akan berada dalam lingkaran orang-orang yang mungkin saja mempunyai masalah yang sama yang membuat kita mempunyai julukan yang juga sama; Si Pengutang. Kalau ini terjadi, bebanmu bisa dibagi, dan dengan persatuan itu mereka akan mempunyai jargon yang keren “para pengutang bersatu tak dapat dikalahkan”.

Selain dipertemukan bersama orang-orang dengan hobi yang sama, futsal dan pengutang, kamu bisa ngobrol dan berhaha-hihi, saling bercengkerama, bergosip dengan berbasuh kucuran  bau keringat yang sama.

Lain dengan sepakbola, futsal menawarkan sesuatu yang lebih murah dan tidak terlalu serius. Kamu yang tak memiliki teknik dasar bermain bola pun bisa dengan pede datang ke lapang futsal. Fun Futsal, begitu biasanya pembenaran para pemain yang tak jago-jago amat saat ingin bermain futsal.

Masalah sebenarnya tetap ada dengan ataupun tanpa futsal. Tapi sebagai makhluk sosial yang butuh berkumpul, atau butuh suasana yang berbeda, olahraga ini adalah jawaban paling benar. Bahkan kita bisa menjadi anak-anak dalam wujud seorang yang dewasa dalam futsal. Saat kita jatuh terpeleset dan mengundang kawan-kawan lain tertawa terbahak-bahak, atau mengatur kawan yang padahal kita sendiri tak lebih jago dari yang kita atur, misalnya.

Stres atau tekanan hidup yang diderita sebenarnya ada baiknya. Bayangkan jika kamu tak pernah mendapatkan masalah, hidupmu lurus-lurus saja. Adakah yang memicu hal-hal untuk kita berbuat sesuatu yang berbeda dan bereksperimen lalu mencari jalan keluar?

Futsal yang sedang menjamur di kota-kota besar mungkin saja mengindikasikan jika orang-orang di kota besar itu, memiliki utang-utang yang bejibun. Jika iya, dengan ini saya mengajak kalian untuk Futsal, untuk melupakan utang meski sementara.

Nah, saat saya mencetak gol dan berteriak di lapang futsal itu, sebenarnya saya sedang memiliki utang.